Skip to main content
Ternyata Nama Panggilan (NickName) Bisa memengaruhi jiwa kita
Ternyata Nama Panggilan
(NickName) Bisa memengaruhi jiwa kita
 |
ilustrasi google |
Nama panggilan alias nickname alias julukan alias nama kecil,
adalah hal yang lumrah dimiliki oleh setiap orang. Tapi hati-hati, salah-salah
nama julukan yang terdengar akrab itu justru membahayakan KeluargaSehat.id -Di
sebuah wall facebook, seseorang
menuliskan cerita mengenai nama panggilannya yang ternyata banyak. Menurutnya
saat masih kecil dirinya dipanggil “Surintan anak setan”. Teman SMP
memanggilnya “TamTam Surintam”. Di SMA menjadi “Ju'ik”. Masuk
bangku universitas “Iik”, ada
juga yang memanggil “Bo'ik”, “Ceu Icih”. Masuk
dunia kerja, nama panggilannya berubah lagi menjadi “Ceu ceu”, dan
ada juga yang memanggilnya “Teteh”.
Dari manasih asal muasal nama panggilan ini? Menurut www.huffingtonpost.ca, dalam tulisan berjudul Nicknames For
Kids: This Is Why They Were Invented, menceritakan bahwa tren nama julukan atau panggilan atau nickname ini
dimulai pada abad ke-18 ketika nama diturunkan dari generasi ke
generasi. Uniknya lagi, seperti data yang
dihimpun BBC ternyata 50% nama panggilan laki-laki Inggris itu adalah; William, John
atau Thomas. Sedangkan bagi
perempuan kebanyakan Elizabeth, Mary atau Anne.
Mengenai nama panggilan, menurut Marlene
Ritchie, B.S., M.N., seorang pengajar internasional, yang menuliskannya dalam
sebuah artikel berjudul The Social
Effects of Nicknames, yang dimuat oleh www.childresearch.net,
orangtua khususnya harus hati-hati. Pertama hati-hati memberikan nama panggilan
untuk anak. Kedua hati-hati terhadap nama panggilan anak-anak yang mungkin
diberikan teman-temannya.
Memang jika nama panggilan tersebut baik bermakna positif, dan keren, maka
nama panggilan bisa memberi kepercayaan
pada anak. Seorang responden untuk sebuah penelitian mengatakan
"Menyenangkan memiliki sebuah nama lain yang
pantas, disamping nama asli yang dibawa sejak lahir."
Tapi jika nama panggilan tersebut tidak memberikan hal yang positif, alias
sebuah nama negatif, kemungkinannya akan mengganggu anak. sebab akan
disandangnya terus seumur hidupnya. Sebuah
studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian dan Marlena Pierce pada tahun 1993
menemukan, nama-nama yang berkelas,
sebuah bentuk penghormatan, prestasi akan
membawa dampak baik bagi penyandangnya. Malah bisa membuat pemiliknya semakin
termotivasi. Bahkan nama julukanpun bisa membuat seseorang terkenal. Sebaliknya, nama julukan yang merupakan ledekan, bisa membuat
penyandangnya semakin terpuruk. Kecuali jika dia masa bodoh alias tidak
mempedulikan nama julukannya itu.
Maka dari itu, saat anak mempunyai nama julukan dari temannya yang
negatif, orangtua harus segera menetralisirnya. “Kamu jangan mau jika dipanggil
seperti itu.” “Tenang saja. Itu hanya orang sirik. Kamu aslinya keren.”
Orangtuapun jalan sekali-kali memberikan nama julukan pada anak yang negatif
walau tujuannya bercanda, “Si Pesek,” “Si Tembem”.
Penulis: Adede
Comments
Post a Comment